Sunday 30 October 2011

Sel dan Sruktur


BAB II
PEMBAHASAN
2.1`PENGERTIAN SEL
Sel berasal dari kata ‘cella’ yang berarti ruangan berukuran kecil maka sel merupakan unit (kesatuan, zahrah) terkecil dari makhluk hidup, yang dapat melaksanakan kehidupan
Ada empat teori tentang sel, yaitu:- unit struktural terkecil makhluk hidup (Schleiden & T. Schwann)
- unit fungsional terkecil makhluk hidup (Max Schultze)
- unit pertumbuhan terkecil makhluk hidup (Rudolf Virchow)
- unit hereditas terkecil makhluk hidup (Penemuan akhir abad XIX)
2.2   PEMBAGIAN  SEL
  • Secara anatomis sel dibagi menjadi 3 bagian (Karmana, 2007:6), yaitu :
  1. Selaput plasma (Membran plasma atau plasmalemma)
  2. Sitoplasma dan Organel sel
  3. Inti sel
  • Berdasarkan keadaan intinya, sel dibedakan  menjadi  dua ( 2 ) jenis (Karmana, 2007:7),  yaitu :
  1. Sel Prokariotik à inti sel tidak memiliki membrane
  2. Sel Eukariotik  à inti sel dibatasi oleh membran
  • Berdasarkan keadaan kromosom dan fungsinya, sel dibedakan menjadi 2, yaitu :
  1. Sel Somatis   à sel penyusun tubuh dan bersifat diploid
  2. Sel Germinal à sel kelamin yang berfungsi untuk reproduksi dan bersifat haploid
  • Bagian-bagian Sel
  1. Bagian hidup àterdiri atas inti dan sitoplasma yang didalamnya terdapat-organel-organel
  2. Bagian Mati à Terdiri atas dinding sel dan isi vakuola
  1. ANATOMI DAN FISIOLOGI SEL
    1. Selaput Plasma /Membran plasma (Susilowarno, 2008:67)
  • Membran plasma adalah bagian terluar dari sel
  • Fungsi : Berperan dalam pergerakan sel dari dalam atau dari luar sel
  • Tersusun atas senyawa 2 lapis lipid sehingga disebut Lipid Bilayer(Chambell,1998:144) dan molekul protein.
  • Membran plasma memiliki Protein Instrinsik dan Protein Ekstrinsik
  • Protein Instrinsik akan berikatan dengan karbohidrat membentukglikoprotein
  • Protein Ekstrinsik akan berikatan dengan fosfolipid akan membentuklipoprotein
  • Lipoprotein merupakan gabungan dari Lipid dan Protein. Lipid bersifatHidrofobik (tidak larut dalam air) sedangkan Protein bersifat Hidrofilik (Larut dalam air)
  • Membran plasma bersifat Semipermeabel (mudah dilewati oleh molekul air) dan Selektif permeabel ( hanya dapat dilalui oleh molekul tertentu)
  • Di dalam Membran Plasma terjadi gerakan molekul / transportasi molekul, seperti : Difusi, Osmosis, Endositosis, Eksositosis, dan Transpor aktif
  1. Sitoplasma (Karmana, 2007:14)
v  Fungsi : Sebagai Tempat berlangsungnya Biosintesis atau reaksi kimia sel
v  Sitoplasma terdiri atas :

  • Matriks Sitoplasma
    • cairan transparan yang homogen dan bersifat koloid.
    • Penyusun matriks sitoplasma meliputi Oksigen, karbon, hydrogen , dan nitrogen.
    • Sifat Biologis matriks sitoplasma adalah Iritabilitas danKonduktivitas
  • Organel-organel sitoplasma
Sitoplasma mengandung berabagai jenis organel sel yang memiliki fungsi tertentu untuk memelihara keteraturan didalam sel, beberapa diantaranya adalah :
  1. a. Retikulum Endoplasma
  • Sistem yang terdiri dari dua membrane dan melingkupi ruang sempit diantara keduanya atau saluran bermembran yang melintang di dalam sitoplasma.
  • Fungsi : Sebagai alat transportasi zat-zat di dalam sel di dalam sel itu sendiri
  • Terdiri atas dua (2) tipe :
  1. Retikulum Endoplasma Halus (Agranular)
R.E yang dindingnya tidak dilekati oleh ribosom yang tidak aktif dalam sintesis protein, namun aktif dalam sintesis lemak)
  1. Retikulum Endoplasma Kasar (Granular)
R.E yang dindingnya dilekati oleh ribosom yang aktif dalam sintesis protein
  • Terlibat dalam pembentukan vakuola
  • Membentuk membrane pada badan golgi (diktiosom)
  1. b. Ribosom
  • Ditemukan dalam sel Prokariotik dan sel eukariotik
  • Ada yang melekat pada dinding Retikulum Endoplasma
  • Tersusun atas : RNA dan Protein
  • Fungsi : Tempat berlangsungnya sintesis protein di dalam sel
  1. c. Vakuola
  • Merupakan rongga yang berada di dalam sel yang berisi cairan, yang disebutcairan sell
  • Vakuola ditemukan pada sel tumbuhan, namun tidak ditemukan dalam sel bakteri dan sel hewan, kecuali hewan uniseluler tingkat rendah
  • Vakuola berfungsi :
1. memelihara tekanan osmotik sel
2. penyimpanan hasil sintesa berupa glikogen, fenol, dll
3. mengadakan sirkulasi zat dalam sel
  1. d. Badan Mikro
  • Merupakan organel yang memiliki membrane, bulat, dan berisi Krista protein
  • Terdiri atas 2 tipe :
  1. a. Peroksisom
-       Peroksisom terdapat pada sel hewan dan pada sel daun tumbuhan tingkat tinggi.
-       Fungsi peroksisom :
  1. Melindungi organel sel dari senyawa yang bersifat racun
  2. Dalam tumbuhan berfungsi dalam sintesis glisin dan serin
  3. b. Glioksisom
-          Glioksisom terdapat dalam sel tumbuhan
-          Fungsi glioksisom :
  1. Sebagai tempat metabolisme asam lemak
  2. Tempat terjadinya siklus glioksilat
  1. e. Lisosom
  • Lisosom adalah organel sel berupa kantong terikat membran yang berisi enzim hidrolitik yang berguna untuk mengontrol pencernaan intraseluler pada berbagai keadaan
  • Fungsi utama Lisosom :
  1. Endositosis
Endositosis ialah pemasukan  makromolekul dari luar sel ke dalam sel melalui  mekanisme endositosis, yang kemudian materi-materi ini akan dibawa ke vesikel kecil dan tidak beraturan, yang disebut endosom awal
  1. Autofagi
è Proses autofagi digunakan untuk pembuangan dan degradasi bagian sel sendiri, seperti organel yang tidak berfungsi lagi.
  1. Fagositosis
è merupakan proses pemasukan partikel berukuran besar dan mikroorganisme seperti bakteri dan virus ke dalam sel.
  • Karakteristik lainnya : Lisosom mempunyai membrane dan berbagai macam enzim, salah satunya lisozym
  1. f. Badan Golgi (Aparatus golgi/ Diktiosom)
  • Terdapat di semua sel kecuali sel prokariatik
  • Tersebar di seluruh sitoplasma
  • Pada tumbuhan, badan golgi disebut Diktiosom
  • Fungsi : Berperan dalam ekskresi sel
  1. g. Mitokondria
  • Disebut sebagai The Power House
  • Mitokondria memiliki dua membrane yang kuat.
  1. Membran yang mebatasi mitokondria tersesun atas Lipoprotein
  2. Membran bagian dalam yang  membentuk tonjolan untuk memperluas permukaan disebut Krista
  • Matriks mitokondria mengandung : Lemak, Protein, DNA sirkuler, dan ribosom
  • Fungsi : berperan dalam oksidasi zat makanan, respirasi sel, dst
  1. h. Plastida
  • Merupakan organel sel yang menghasilkan warna pada sel tumbuhan
  • Plastida dibagi menjadi 2, yaitu :
  1. Kromoplast à Plastida berwarna, dan banayk mengandung karoten
  1. Kloroplast
  • Plastida yang mengandung DNA dan RNA
  • Terdiri dari klorofil a dan b (untuk fotosintesis), xantofil,dan karoten
  • Ditemukan di : sel tumbuhan dan ganggang
  • Fungsi : berperan dalam proses fotosintesis, yaitu reaksi terang dan reaksi gelap
  1. Phaeoplast
  • Plastida yang mengandung fikosantin (warna cokelat)
  • Fungsi : untuk menyerap / mengabsorbsi cahaya
  • Terdapat pada : ganggang cokelat
  1. Rhodoplast
  • Plastida yang mengandung pigmen fikoeritrin (pigmen warna merah)
  • Fungsi : mengabsorbsi cahaya
  • Terdapat pada : Ganggang merah
  1. Leukoplastà Plastida tidak berwarna
    1. Terdapat di: sel kelamin, sel embrio, dan sel yang bersifat meristematis
    2. Fungsi : Menyimpan cadangan makanan berupa karbohidrat, lemak, protein
    3. Dibagi menjadi 3, yaitu :
      1. Amiloplas
à leukoplas yang mensintesis makanan cadangan berupa amilum
  1. Elailoplas
à  berfungsi menyimpan lemak dan minyak
è Terdapat dalam biji monokotil dan biji dikotil
  1. Proteinoplas
è Berfungsi menyimpan protein
è Terdapat dalam tilakoid
  1. I. Sentriol (Sentrosom)
  • Sentrosom merupakan wilayah yang terdiri dari dua sentriol (sepasang sentriol) yang terjadi ketika pembelahan sel
  • Strukturnya berbentuk bintang yang berfungsi dalam pembelahan sel (sebagai kutub pada pembelahan mitosis dan meiosis)
  • Inklusio Sitoplasma
    • Inklusio sitoplasma merupakan struktur sel yang tidak hidup, missal : granula sekretorius
    • Nama lain inklusio Sitoplasma : Paraplasma
  1. Inti sel/  Nukleus (Istamar,dkk, 2004:8)
Inti sel berperan mengendalikan seluruh kegiatan sel
Berdasarkan jumlah inti dalam sel, sel dapat dibedakan menjadi 3 :
  1. Sel berinti tunggal ( sel monokleat) àterdapat pada sel hewan dan tumbuhan
  2. Sel berinti ganda  (sel binukleat) à terdapat pada paramecium
  3. Sel berinti banyak (sel polinukleat)à missal pada sel otot lurik, sel osteoblast, dst.
Inti sel mempunyai bagian-bagian, yaitu :
  1. Membran inti
  2. Anak Inti (Nukleolus)
  3. Nukleoplasma
  4. Asam nukleat atau Protein inti.
2.3     PERBEDAAN SEL HEWAN DAN SEL TUMBUHAN (Ganesha, 2004:6)
SEL HEWANSEL TUMBUHAN
  1. Tidak memiliki dinding sel
  2. Tidak memiliki butir plastid
  3. Bentuk tidak tetap karena hanya mempunyai mebran sel yang keadaanya tidak kaku
  4. Jumlah mitokondria relative banyak
  5. Vakuola  relative kecil
  6. Sentrosom dan sentriolnya tampak jelas
  7. Mempunyai Lisosom
  1. Memiliki dinding sel
  2. Memiliki butir plastida
  3. Bentuk tetap karena memiliki dinding sel yang terbuat dari selulosa
  4. Jumlah mitokondria relative sedikit karena fungsinya dibantu oleh butir plastid
  5. Vakuola berukuran besar
  6. Sentrosom dan sentriolnya tidak jelas
  7. Tidak punya lisosom
2.4  REPRODUKSI SEL (PEMBELAHAN SEL)
  • Tujuan sel melakukan pembelahan adalah :
  1. Perbanyakan sel sehingga terjadi pertumbuhan
  2. Pembentukan sel baru yang tentu lebih muda
  3. Pembentukan jaringan
  4. Regenerasi sel
  • Berdasarkan ada tidaknya tahap-tahap pembelahan, reproduksi dibagi 2, yaitu :
  1. Pembelahan langsung (Amitosis / pembelahan biner)
  • Pembelahan berlangsung spontan, tanpa tahapan pembelahan sel.
  • Dilakukan oleh organisme prokariotik, seperti : bacteria, organisme bersel satu (uniseluller)
  1. Pembelahan tidak langsung (mitosis dan meiosis)
  • Pembelahan yang terjadi melalui tahap-tahap pembelahan sel.
  • Dilakukan oleh sel manusia, sel hewan, dan organisme multiselluler
PEMBELAHAN MITOSIS
  • Tujuan :
  1. Memperbaiki sel/jaringan tubuh yang rusak
  2. Pertumbuhan (perbanyakan sel sehingga baik kwalitas dan kuantitasnya bertambah)
  3. Membentuk jaringan yang sama dengan induknya
  • Ciri-ciri :
  1. Berlangsung  pada sel somatic
  2. Menghasilkan 2 buah sel anak yang identik dengan induknya
  3. Melakukan satu kali pembelahan
  4. Antara fase pertama dan kedua di selingi oleh interfase (istirahat)
  5. Sel anak mempunyai jumlah kromosom yang sama dengan induknya
  • Tahapan :
Tahapan pembelahan mitosis :
  1. A. INTERFASE

  • Merupakan fase istirahat dari pembelahan sel, namun bukan berarti sel tidak beraktifitas, justru tahap ini merupakan tahap paling penting dan paling aktif untuk mempersiapkan pembelahan.
  • Fase ini membutuhkan waktu paling lama dibandingkan dengan fase fase pembelahan sel (fase mitotik).
  • Terbagi atas tiga fase, yaitu:
    1. Fase G1 (growth 1/pertumbuhan 1)
    Merupakan fase paling aktif berlangsung selama 9 jam. Pada fase ini sel mengadakan pertumbuhan dan perkembangan. Pada fase ini sel bertambah ukuran dan volumenya.
    2. Fase S (Sintesis)
    Merupakan fase sintesis DNA atau duplikasi kromosom, dengan waktu 10 jam
    3. Fase G2 (Growth 2/Pertumbuhan 2)Merupakan fase yang didalamnya terjadi proses sintesis protein. Pada fase ini sel siap untuk mengadakan pembelahan.
  1. B. PROFASE
Merupakan tahap awal dari pembelahan sel secara mitosis maupun miosis , yang ditandai dengan:
1. Kromatin memendek dan menebal membentuk kromosom , kemudian kromosom mengganda membentuk kromatida.
2. membran nukleus dan nukleolus (anak inti) menghilang
3. sentriol memisah diri menuju kutub yang berlawanan.
4. Benang spindel yang keluar dari masing masing sentriol pada kutub berbeda mengatur diri memegang masing kromatid yang tidak teratur itu.
5. Segera mendorong kromatid yang terbengkalai itu menjadi sangat teratur menujuke bidang equator.
  1. C. METAFASE
Tahap ini ditandai dengan :
1. kromatid / kromosom mengatur diri pada bidang equator / bidang pembelahan berhadap hadapan .
2. Setiap sentromer memiliki dua kinetokor yang masing-masing dikaitkan oleh benang spindel
3. Tentu Kromosom yang berhadapan itu sudah membawa sandi genetik yang sama karena memang visinya membentuk 2 sel yang sama.
  1. D. ANAFASE
Tahap ini ditandai dengan:
1. Kedua kromatid berpisah menuju kutub yang berlawanan
2. keadaan sel jadi memanjang , membran sel melekuk, pada akhir anafase
3. pada fase ini tentu set kromosom terjadi pemisahan / pengurangan dari tetrad kromosom ketika berhadapan pada fase metafase terpisah menjadi masing masing 2n (diploid)
  1. TELOFASE
tahap ini ditandai dengan :
1. Kromosom / kromatid telah sampai di kutub-kutub yang berlawanan
2. terbentuk sekat pemisah sehingga sel terlihat terbentuk 2 sel dengan masing masing 1 inti
2. Membran nukleus terbentuk membungkus kromosom dan nukleolus mulai tampak
3. Kromosom menipis dan memanjang menjadi kromatin dan akhirnya tak terlihat lagi
4. Terjadi sitokinesis (Membran plasma melekuk) yang di dahului oleh Karyokinesis (inti jadi 2) dan akhirnya terlihat sel membelah menjadi 2
PEMBELAHAN MEIOSIS
  • Pembelahan meiosis merupakan pembelahan sel yang menghasilkan sel anak dengan jumlah kromosom setengah dari jumlah kromosom sel induknya. Meiosis terjadi pada alat reproduksi, yaitu pada gametosit (sel kelamin jantan dan sel kelamin betina). Pembelahan kromosom berlangsung dua kali berurutan tanpa diselingi interfase, yaitu meiosis I dan meiosis II.
  • Tujuan :
1. untuk membentuk sel-sel kelamin.
2. membentuk pengurangan jumlah kromosom (mereduksi)
3. pereduksian bertujuan untuk membentuk hasil zygot dari perteuan dua sel kelamin yang selalu sama dengan individu yang ada /individu sebelumnya
4. untuk mencapainya Pembelahan meiosis berlangsung melalui dua tahapan pembelahan, yaitu meiosis 1 dan meiosis 2 secara langsung tanpa penggandaan lagi karena harus ada reduksi kromosom
  1. A. MEIOSIS I
  • Profase I
Pada profase I terjadi beberpa tahapan, yaitu sebagai berikut.
v  Leptonema (leptoten), kromatin membentuk kromosom.
v  Zigonema (zigoten), terbentuk pasangan kromosom homolog.
v  Pakinema (pakiten), kromosom mengganda menjadi 2 kromatid.
v  Diplonema (diploten), kromatid menebal, membesar, rapat, dan bergandengan.
v  Diaknesis, terjadi pindah silang rekombinasi gen, dan sentriol berpisah.
  • Metafase I
Pasangan kromosom homolog mengatur diri dan saling berhadapan di daerah ekuator. Setengah dari pasangan kromosom homolog mengarah ke kutub yang satu dan setengah pasangan kromosom homolog lainnya mengarah ke kutub yang lain.
  • Anafase I
v  Kromosom homolog berpisah dan menuju kutub yang berlawanan.
v  Kromatid belum berpisah karena sentromer masih satu untuk satu kromosom.
  • Telofase I
Kromosom yang masih terdiri dari dua kromatid berada di kutub. Selanjutnya terbentuk membran nukleus yang diikuti oleh proses sitokinesis. Akhir telofase I terbentuk dua sel anak. Setiap sel anak mengandung n kromosom sehingga pada akhir meiosis I terbentuk dua sel anak yang haploid.
  1. B. MEIOSIS II
  • Profase II
v  Benang-benang kromatin kembali menebal menjadi kromosom.
v  Kromosom yang terdiri dari 2 kromatid tidak mengalami duplikasi lagi.
v  Nukleus dan dinding inti melebur.
v  Sepasang sentriol bergerak menuju ke kutub yang berlawanan, kemudian mulai terbentuk benang-benang spindel.
  • Metafase II
Kromosom yang telah membelah menjadi dua kromatid berjajar pada bidang pembelahan. Selanjutnya sentromer menempatkan diri di tengah sel.
  • Anafase II
v  Sentromer membelah menjadi dua. Masing-masing kromatid berpisah dan bergerak ke kutub yang berlawanan.
v  Kromatid tersebut merupakan kromosom baru.
  • Telofase II
v  Kromatid sampai di kutub dan berubah menjadi benang kromatin.
v  Terbentuk kembali membran inti dan anak inti.
v  Terjadi sitokinesis dan terbentuk 4 sel anakan yang memiliki kromosom setengah dari induknya.
2.5   TRANSPORTASI SEL
  1. Transport aktif
-memerlukan energy untuk membawa molekul dari satu membrane ke membrane yang lain
-memerlukan protein membrane yang berfungsi sebagai kendaraan
-dengan cara melawan gradient konsentrasi
¶  Unipor
Transportasi satu ion, satu arah.
¶  Simpor
Transportasi dua ion, molekul, satu arah.
¶  Antipor
Transportasi dua ion, molekul, dua arah.
  1. Transport pasif
-tidak memerlukan energy untuk memindahkan ion, molekul, dan senyawa untuk berpindah dari membrane satu ke membrane yang lain
¶  Osmosis
š Hipertonik
Kondisi dimana konsentrasi luar sel lebih tinggi daripada sel.
š Isotonic
Kondisi dimana konsentrasi sel sama dengan luar sel
š Hipotonik
Kondisi dimana konsentrasi di luar sel jauh lebih rendah dari pada sel
Perpindahan pelarut (mislnya air) dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah, melalui membrane semi permeable
b Osmosis pada sel hewan
Sel hewan akan bertahan dalam kondisi isotonic, yaitu kondisi dimana konsetrasi air di sekeliling sel sama dengan di dalam sel
b Osmosis pada sel tumbuhan
Kondisi sel tumbuhan yang memiliki dinding sel, mampu memeprtahankannya dalam kondisi hipotonik maupun hipertonik. Beda halnya dengan sel hewan, ketika kondisi hipotonik, memungkinnya untuk pecah karena mengandung kelebihan air.
¶  Difusi
Proses pergerakan acak dari partikel, gas, cairan, dan larutandari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah untuk mencapai setimbang
b Difusi dipermudah dengan saluran protein
Asam amino, gula, dan subtansi bermuatan yang tidak dapat berdifusi akan berdifusi melalui saluran yang dibentuk oleh perotein yag dibuat oleh protein integral.
b Difusi dipermudah dengan protein pembawa
Salah satu kendaraan selain saluran protein adalah protein pembawa. Prinsip kerjanya, sama dengan saluran protein yakni untuk mendifusikan glikosa dan asam amino. Perbedaannya terletak pada bentuk dan cara mendifusik
DAFTAR RUJUKAN
Syamsuri, Istamar,dkk. 2004. Biologi SMA Untuk Kelas X. Erlangga: Jakarta.
Susilowarno, Gunawan. 2008. Menghadapi Ujian Nasional 2008. Grasindo : —–
Ganesha Operation. 2004. Instan Biologi. Erlangga: Jakarta
Karmana, Oman. 2007. Cerdas Biologi. Grafindo : Bandung
Saktiyono. 1999. Biologi SMU. Erlangga : Jakarta
Pujianto, Sri. 2008. Biologi SMU Kelas XI. Erlangga: Jakarta

Related Articles

0 comments:

Post a Comment

pangestu.yuda. Powered by Blogger.