Showing posts with label kacang tanah. Show all posts
Showing posts with label kacang tanah. Show all posts

Monday, 21 March 2016

PRAKTIKUM ANALISIS PERTUMBUHAN TANAMAN TANAMAN KACANG TANAH (Arachis hypogaea L.)

Kacang tanah (Arachis hypogaea L.) secara ekonomi merupakan tanaman kacang-kacangan yang menduduki urutan kedua setelah kedelai, sehingga berpotensi untuk dikembangkan karena memiliki nilai ekonomi tinggi dan peluang pasar dalam negeri yang cukup besar. Biji kacang tanah dapat digunakan langsung untuk pangan dalam bentuk sayur, digoreng atau direbus, dan sebagai bahan baku industri seperti keju, sabun dan minyak, serta brangkasannya untuk pakan ternak dan pupuk (Marzuki, 2007). Hasil tanaman kacang tanah di Indonesia tergolong rendah, karena masih berada di bawah potensi produksi. Hasil kacang tanah lokal baru mencapai 1,45 t ha-1, lebih rendah dibanding dengan potensi hasil varietas unggul seperti; varietas Panter dan Singa yang dapat mencapai hasil 4,5 t ha-1 (Adisarwanto, 2000). Hal ini menunjukkan bahwa hasil tanaman kacang tanah masih dapat ditingkatkan, walaupun saat ini tersedia beberapa varietas unggul namun belum banyak diketahui oleh petani, dan petani lebih mudah memasarkan varietas lokal yang mempunyai bentuk biji dan polong yang disukai oleh konsumen serta mempunyai keunggulan spesifik lainnya seperti ketahanan terhadap penyakit layu.

Friday, 25 December 2015

Laporan Apt Metode silinder dan metode ranting

1.      PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Daun merupakan bagian organ tanaman yang penting. Dimana sebagai tempat berlangsungnya fotosintesis. Jadi, sumber energi atau makanan suatu tumbuhan berasal dari daun. Hal ini tentu berpengaruh pada pertumbuhan tanaman. Jumlah daun yang banyak akan menghasilkan fotosintat yang banyak pula. Selain dipengaruhi oleh jumlah daun, luas daun berperan penting dalam penyediaan fotosintat. Daun yang lebar memiliki potensi menghasilkan fotosistat yang lebih tinggi dibandingkan dengan daun sempit. Terdapat banyak metode pengukuran luas daun. Yang masing-masing memilki kelebihan dan kekurangan.
Faktor yang penting untuk diperhatikan dalam mengukur luas daun adalah ketepatan hasil pengukuran dan kecepatan pengukuran. Masing-masing faktor tersebut memiliki kepentingan sendiri dalam penggunaannya, seperti pada pengukuran laju fotosintesis  dan proses metabolisme lain tentunya ketepatan pengukuran yang diperlukan. Untuk pengukuran indek luas daun tentunya kecepatan pengukuran yang diperlukan.
Morfologi daun yang berbeda memilki metode pengukuran luas daun yang bebeda pula. Misalnya pada daun yang berbentuk silinder, tidak bisa mengggunnakan metode faktor koreksi. Namun, harus menggunakan metode silinder.
1.2  Tujuan Praktikum
Tujuan dilakukannya praktikum kali ini yaitu untuk mengetahui metode pengukuran luas daun dengan metode rating dan silinder serta kelebihan dan kekurangan dari metode tersebut.



pangestu.yuda. Powered by Blogger.