Tuesday 13 March 2012

Ciri tanah yang Sehat dan Subur



Tanah yang sehat dan subur memiliki tiga komponen penting yaitu tanah yang subur secara fisik, biologi dan kimia. Jika satu dari ketiga komponen ini hilang, maka produksi pertanian / perkebunan akan menurun. Jika tanah masih memiliki bahan organik penyusunnya, maka dia tidak akan kehilangan ketiga komponen di atas. Kesuburan tanah akan hilang begitu saja jika tanah kehilangan bahan atau unsur organik penyusunnya.
2.2.6.1 Ciri tanah yang sehat dan subur secara fisik
- Tekstur tanah menunjukkan proporsi pelatif dari ukuran partikel-partikel tanah. Rentangan ukuran partikel yan terbesar dapat dijumpai dalam kelompok tamah lempung (clay) yang diameter partikel-partikelnya mempunyai ukuran 0,0002 mm hingga hampir sebesar molekul.  Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi tekstur tanah antara lain komposisi mineral dan batuan /  bahan induk, sifat, dan cepatnya proses pembentukan tanah lokal, serta umur relatif tanah.
Pengaruh tekstur tanah dalam kegiatan sehari-hari antara lain:
• Pengerjaan tanah, misalnya tanah berpasir di daerah iklim basah biasanya cepat terurai. Selain itu, tanah tersebut berkapasitas rendah dalam menahan air, sehingga mudah mongering. Dengan menambah bahan-bahan organis, maka kesuburan tanah tersebut dapat ditingkatkan.
• Pengerjaan tanah berpasir di daerah beriklim kering (arid). Tanah di sini meskipun kadar bahan makanannya cukup tinggi, tetapi nilai kesuburannya rendah karena minimnya presipitasi, pencucian, dan rendahnya kapasitas menahan air.
• Pengerjaan tanah lempung. Dipandang dari sudut mudah tidaknya dikerjakan dan komposisi kimiawinya, tanah lempung mempnyai sifat yang bermacam-macam, diantaranya bersifat plastis dan sukar untuk diolah bila basah, serta keras jika kering. Namun, di daerah iklimtrpis basah tanah lempung memiliki permeabilitas walaupun rendah.
Struktur tanah adalah susunan ruang partikel tanah yang tersusun satu dengan yang lain sehingga membentuk suatu aggregat. Pada umumnya, komposisi tanah terdiri dari 90% bahan mineral, 1-5% bahan organik, 0,9% udara dan air. Jika struktur tanah pada suatu lahan itu mantap,maka tanah tersebut kurang subur untuk ditanamin karena air dan zat hara didalam tanah tersebut kurang.
 Permeabilitas tanah adalah cepat lambatnya air meresap ke dalam tanah melalui pori-pori tanah baik kearah horizontal maupun ke arah vertical. Cepat  /  lambatnya perembesan air ini sangat ditentukan oleh tekstur tanah. Semakin kasar tekstur tanah semakin cepat perembesan air.
Ketebalan atau solum tanah menunjukkan berapa tebal tanah diukur dari permukaan sampai ke batuan induk. Erosi menyangkut banyaknya partikel-partikel tanah yang terpindahkan. Drainase adalah pengeringan air yang berlebihan pada tanah yang mencakup proses pengatusan dan pengaliran air yan berada dalam tanah atau permukaan tanah yang menggenang .
Konsistensi tanah menunjukan ketahanan tanah terhadap tekanan gaya-gaya dari luar yang merupakan indikator derajat manimfestasi kekuatan dan corak gaya-gaya fisik yang bekerja selaras dengan tingkat kejenuhan airnya. Jika konsistensi tanah baik(penyusun tanah seimbang antara pasir,debu dan liat simbang) maka organisme dalam tanah tersebut akan tumbuh dengan baik sehingga mempengaruhi kesuburan tanah
Dilihat dari segi kesuburannnya, tanah dibedakan atas tanah muda, tanah dewasa, tanah tua, dan tanah sangat tua.

                                                                                                     (google.com/gambar)
                   Gambar; segitiga Tekstur

• Tanah Muda, berciri unsur hara atau zat makanan yang terkandung di dalamnya belum banyak sehingga belum subur.
• Tanah Dewasa, berciri unsur hara atau zat makanan yang terkandung di dalamnya sangat banyak sehingga tanah ini sangat subur. Tanah iniah yang sangat baik untuk pertanian.
• Tanah Tua, berciri unsur  atau zat hara makanan yang terkandung di dalamnya sangat berkurang.
• Tanah Sangat Tua, berciri unsur hara atau zat makanan yang terkandung di dalamnya sudah sangat sedikit, bahkan hamper habis sehingga ada yang menyebutkan jenis tanah ini sebagai tanah yang mati. Tanah ini sangat tidak subur

2.2.6.2 Ciri tanah yang sehat dan subur secara biologi
Kesuburan biologi tanah sangat dipengaruhi pada jumlah hewan atau tumbuhan yang hidup di dalamnya. Indikator tanah sehat secara biologi dilihat dari banyaknya mikroorganisme dan fauna tanah yang hidup didalamnya. Aktivitas biologi dari tanaman atau tumbuhan yang hidup di dalam tanah sangat penting untuk mengubah residu menjadi humus. Miroorganisme tanah terdiri atas bakteri,ganggang,jamur,virus dan lain-lain sedangkan fauna tanah terdiri atas cacing tanah, rayap,semut,kolembola,tungau dan sebagaininya.
Cacing tanah dan serangga membantu tanaman memindahkan residu tanaman ke tanah, memperkecil pori tanah, dan membantu mengatasi masalah keretakan tanah. Pengikisan tanah dapat mengurangi aktivitas biologi hewan-hewan atau tumbuhan yang hidup di dalam tanah, dan merusak habitat mereka. Cara untuk meningkatkan kesuburan biologi tanah adalah dengan menghindari terjadinya pengikisan tanah dan memperbanyak residu tanaman pada permukaan tanah.

2.2.6.3Ciri tanah yang sehat dan subur secara kimia
Tanah dikatakan subur secara kimia jika tanah tersebut mampu menyediakan semua nutrisi yang dibutuhkan tanaman. Keberadaan nutrisi ini bisa optimal jika tanah tidak kehilangan unsur (bahan) organik penyusunnya. Kesuburan kimiawi tanah bisa dipertahankan dengan cara menambahkan bahan makanan yang diperlukan tanah antara lain: K, P, N, C, H, O, Na, Ca, S, Mg, Fe, Zn, B, Cu, dan Mn.
Apabila salah satu unsur tersebut tidak ada, maka tanaman yang ada tidak sempurna atau tidak dapat tumbuh. Untuk mengisi kekurangan bahan makana tanaman di dalam tanah,dapat digunakan pupuk. Berdasarkan asal (sususnan) senyawanya ada dua macam pupuk.
• Pupuk Alam (pupuk organik), yaitu pupuk yang dihasilkan dari sisa-sisa tanaman , hewan, dan manusia seperti pupuk hijau, pupuk kandang, dan pupuk kompos. Pupuk ini dapat menyepar air hujan, memperbaiki daya mengikat air, mengurangi erosi, dan untuk perkembangan akar atau biji.
• Pupuk Buatan (pupuk anorganik), yaitu pupuk yang dibuat dalam pabrik, yang terbagi dua jenis, yaitu pupuk tunggal, misalnya pupuk fosfat (P), pupuk kalium (K), pupuk nitrogen (N) yang dikenal pupuk urea, ammonium sulfat, dan ammonium klorida, serta pupuk majemuk, yaitu pupuk NP, NK, PK, NPK, dan lain-lain. Keuntungan pupuk pabrik adalah praktis, ringan, mudah larut, dan cepat bereaksi. Agar berhasil baik dalam pemupukan perlu diperhatikan :potensi tanah, jenis pupuk, dosis pemupukan waktu, dan cara pemberian pupuk.
Selain itu jika tanah terlalu masam(pH<) tanah dapat ditambahkan kapur fungsi kapur sendiri untuk menaikan (pH). Mineral utama penyusun kapur adalah kalasit dan dolomit yang merupakan mineral sekunder.
Macam-macam kapur
1.      Kapur Tohor yaitu jenis kapur yang pembuatannya melui proses pembakaran. Kapur ini sering disebut dengan kapur prtanian. Secara ilmiah kapur ini disebut calsium oksida(CaO)
2.      Kapur tembok. Merupakan jenis kapur hasil pembakaran pada kapur tohor, yang kemudian ditambahkan dengan air yang dalam bahasa kimianya disebut calsium hidroksida.
3.      Kapur karbonat.  merupakan kapur yang bukan melaui proses pembakaran tetapi digiling langsung, kapur karbonat ini ada dua macam, yaitu kalsit dan dolomit. Untuk kapur kalsit mengandung kalsium oksida 47%, dan kalsium karbonatnya 85%. Sementara untuk dolomit mengandung kalsium oksida dan magnesium oksida 47% serta kalsium karbonat dan magnesium karbonatnya85%. 

Related Articles

0 comments:

Post a Comment

pangestu.yuda. Powered by Blogger.