Sunday 3 January 2016

LAPORAN PRAKTIKUM MANAJEMEN TANAMAN PERKBEUNAN Manajemen Perkebunan Teh PT. Perkebunan Nusantara Xii (Persero) Wonosari, Malang

1.    PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Seperti yang kita tahu, teh merupakan salah satu jenis komoditas non migas yang dimiliki oleh Indonesia. Tanaman teh ini biasa diolah menjadi produk minuman segar dengan berbagai inovasi, baik untuk kemasannya maupun rasa teh itu sendiri. Mulai dari teh dalam kemasan celup, botol hingga karton. Dari teh dengan rasa original hingga teh rasa buah. Permintaan pasar untuk produk teh ini juga besar, terbukti dengan semakin maraknya produk-produk olahan teh yang beredar di masyarakat.

TUGAS KULIAH MANAJEMEN TANAMAN PERKEBUNAN MANAJEMEN PERKEBUNAN TEBU

1.1  LATAR BELAKANG
Tebu (bahasa Inggris: sugar cane) adalah tanaman yang ditanam untuk bahan baku gula dan vetsin. Tanaman ini hanya dapat tumbuh di daerah beriklim tropis. Tanaman ini termasuk jenis rumput-rumputan. Umur tanaman sejak ditanam sampai bisa dipanen mencapai kurang lebih 1 tahun. Di Indonesia tebu banyak dibudidayakan di pulau Jawa dan Sumatra. Untuk pembuatan gula, batang tebu yang sudah dipanen diperas dengan mesin pemeras (mesin press) di pabrik gula. Sesudah itu, nira atau air perasan tebu tersebut disaring, dimasak, dan diputihkan sehingga menjadi gula pasir yang kita kenal. Dari proses pembuatan tebu tersebut akan dihasilkan gula 5%, ampas tebu 90% dan sisanya berupa tetes (molasse) dan air.

Pestisida Nabati : Pestisida Dari Bawang Putih

1.       PENDAHULUAN
1.1   Latar Belakang
      Hama dan penyakit merupakan hal yang tidak bisa dihindari dalam pelaksanaan kegiatan budidaya pertanian. Hama dan penyakit seolah telah menjadi musuh besar bagi petani yang mana mengusahakan suatu lahan budidaya dengan menginginkan hasil produktivitas yang tinggi dengan hasil tanaman yang baik. Petani kerap kali mengunakan pestisida sebagai langkah awal untuk mencegah masuknya OPT ke lahan mereka. Dengan dosis yang tidak tepat, waktu aplikasi yang tidak memenuhi syarat, dan salah sasaran merupakan hal-hal yang tidah disadari oleh mereka bahwa aplikasi pestisida yang demikian hanya akan mengurangi dampak serangan OPT dalam waktu yang singkat, dan tidak bertahan lama. Akhir-akhir ini telah banyak penelitian yang menggunakan bahan-bahan organik sebagai bahan untuk dijadikan sebagai pestisida alami, yakni dengan melihat kandungan yang terdapat dalam bahan tersebut. Adalah bawang putih, yang merupakan rempah yang selalu menjadi penambah rasa bagi masakan. Baunya yang tidak enak diduga menjadi salah satu hal yang membuat serangga mati apabila diterapkan pestisida ini.

Pengertian Companion Planting

Pengertian Companion Planting

Tanaman Pendamping (companion planting) : dalam satu bedeng ditanam lebih dari satu tanaman sebagai pendamping jenis tanaman lainnya. Tujuannya untuk saling melengkapi dalam kebutuhan fisik dan unsur hara, karena itu pemilihan tanaman perlu diperhatikan. Misalnya tanaman yang perakarannya dalam dapat mengurangi kepadatan tanah dan menambah kesuburan tanah dengan tambahnya bahan organik sehingga berguna bagi tanaman pendamping yang perakarannya dangkal. Tanaman kenikir sering dijadikan tanaman pendamping karena mempunyai akar yang mengeluarkan senyawa tiophen yang dapat mematikan nemattoda(pracaya,2007).
Companion planting can be described as the establishment of two or more plant species in close proximity so that some cultural benefit (pest control, higher yield, etc.) is derived. The concept embraces a number of strategies that increase the biodiversity of agroecosystems.(Companion penanaman dapat digambarkan sebagai pembentukan dua atau lebih spesies tanaman di dekat sehingga berasal beberapa keuntungan budaya (pengendalian hama, hasil yang lebih tinggi, dll). Konsep ini mencakup sejumlah strategi yang meningkatkan keragaman hayati di lintas agroekosistem)(kuepper et al, 2001)

System of rice intensification (SRI)

System of rice intensification(SRI)
Merupakan penanaman padi  yang intensif dan efisien dengan proses management system perakaran dengan berbasis pada pengelolaan : Tanah, tanaman dan Air)
SRI melakukan penanaman padi dengan menggunakan 1 bibit perlubang tanaman dengan jarak yang lebar, diIndonesia jarak tanam ideal dengan jarak 35 cm X 35 cm. manjemen dalam system ini menggunakan cara semi organic dan organic, hal ini karena penggunaan input dari luar sangat rendah atau hampir tidak ada, pupuk dapat berupa pupuk kandang atau hasil sisa dari panen. Pengendalian OPT menggunakan prinsip dari pengendalian hama terpadu sehingga meminimalkan penggunaan pestisida sintetik..
Keunggulan metode SRI 
  1. Tanaman hemat air, Selama pertumbuhan dari mulai tanam sampai panen memberikan air max 2 cm, paling baik macak-macak sekitar 5 mm dan ada periode pengeringan sampai tanah retak ( Irigasi terputus)
  2. Hemat biaya, hanya butuh benih 5 kg/ha. Tidak memerlukan biaya pencabutan bibit, tidak memerlukan biaya pindah bibit, tenaga tanam kurang dll.
  3. Hemat waktu, ditanam bibit muda 5 - 12 hst, dan waktu panen akan lebih awal
  4. Produksi meningkat, di beberapa tempat mencapai 11 ton/ha
  5. Ramah lingkungan, tidak menggunaan bahan kimia dan digantikan dengan mempergunakan pupuk  organik (kompos, kandang dan Mikro-oragisme Lokal), begitu juga penggunaan pestisida.
Prinsip dari pertanian dengan metode SRI ada 5 antara lain:
1.      Menggunakan bibit muda
2.      Jarak tanam yang lebar dengan bibit tunggal
3.      Mempertahankan tanah basah tapi tidak menggenang
4.      Mempertinggi soil organik
5.      Sirkulasi dalam tanah terjaga semaksimal mungkin
Pada system pertanian SRI, pengolahan lahan hampir sama dengan pengelolaan padi biasa pada tanah ditambah kapur dolomit kemudian ditambahkan bahan organic berupa pupuk kandang. Benih yang digunakan yakni benih yang diberi perlakuan perendaman dengan air garam jika benih yang direndam dengan air garam tetap tenggelam maka benih tersebut layak untuk disemaikan setelah itu dilakukan pemeraman ini bertujuan agar benih yang akan disemai tumbuh bersamaan sehingga didapat bibit yang memiliki panjang dan ukuran yang sama. kemudian tiap lubang ditanam dengan satu bibit. Dari segi pengairan system ini tidak memerlukan pengairan yang banyak hanya membutuhkan kondisi mancak-mancak/ basa namun tidak tergenang diair dengan ketinggian air 2 cm kemudian dibiarkan tanah pecah-pecah tujuannya agar terjadi sirkulasi oksigen diakar. Pemberian pemupukan pada lahan dilakukan sesuai dengan kebutuhan tanaman yakni dengan melihat dari analis laboratorium atau sesuai, pada fase penanaman awal dapat dilakukan dengan pemerian bahan organic sebanyak 10ton/ha. Untuk perawatan yakni terdiri dari penyiangan gulma dengan menggunakan alat yang dinamakan weeder yang disesuaikan dengan lebar jarak tanam dan pengendalian OPT dengan pemamfaatan prisip PHT; penggunaan musuh alami dan pestisida nabati.




Permakultur

Permakultur adalah cabang ilmu desain ekologis, teknik ekologis, dan desain lingkungan yang mengembangkan arsitektur berkelanjutan dan sistem pertanian swadaya berdasarkan ekosistem alam
permakultur di artikan sebagai sistem pertanian yang organik dan berkelanjutan didasarkan dalam prinsip untuk membangun sebuah hutan yang bisa dimakan (a food forest). Permakultur meniru ekosistem hutan yang alami, tetapi dimodifikasikan agar semua jenis tananam yang ada disana dapat dimakan atau digunakan sebagai bahan-bahan bangunan, obat-obatan dan lain-lain. Salah satu contoh penerapan sistem permakultur adalah kebun talon. Prinsip dasar adalah penggunaan tiga tingkat, pertama-tama adalah tingkat pohon-pohon. Biasanya pohon-pohon ini merupakan pohon buah-buahan besar (seperti rambutan dan alpukat) dan pohon-pohon yang bisa dipakai sebagai bahan-bahan bangunan seperti jati dan bambu. Di bawah pohon-pohon besar itu ada jenis-jenis yang lebih kecil seperti pohon salak, sawo dan kedondong. Pada tingkat yang paling bawah ada bermacam macam sayur-sayuran dan obat-obatan, seperti singkong, ubi, kunyit dan jahe.

pangestu.yuda. Powered by Blogger.